Mobilisasi sangat
dipengaruhi oleh sistem neuromuskular, meliputi sistem otot, skeletal, sendi, ligament, tendon, kartilago, dan saraf.
mobilisasi dipengaruhi
oleh Faktor fisiologis yaitu: frekuensi penyakit atau operasi dalam 12 bulan
terakhir, tipe penyakit, status kardiopulmonar, status musculo skeletal, pola
tidur, keberadaan nyeri, frekuensi aktifitas dan kelainan hasil laboratorium.
Faktor emosional yaitu: faktor emosional yang mempengaruhi mobilisasi adalah
suasana hati, depresi, cemas, motivasi, ketergantungan zat kimia, dan gambaran
diri. Faktor perkembangan yaitu: usia, jenis kelamin, kehamilan, perubahan masa
otot karena perubahan perkembangan, perubahan sistem skeletal.
4. Manfaat
Mobilisasi
Pada sistem kardiovaskuler
dapat meningkatkan curah jantung, memperbaiki kontraksi miokardial, kemudian
menguatkan otot jantung, menurunkan tekanan darah, memperbaiki aliran balik
vena; pada sistem respiratori meningkatkan frekuensi dan kedalaman pernafasan,
meningkatkan ventilasi alveolar, menurunkan kerja pernafasan, meningkatkan
pengembangan diafragma; pada sistem metabolik dapat meningkatkan laju
metabolisme basal, meningkatkan penggunaan glukosa dan asam lemak, meningkatkan
pemecahan trigliseril, meningkatkan mobilitas lambung, meningkatkan produksi
panas tubuh, pada sistem muskuloskletal memperbaiki tonus otot, meningkatkan
mobilisasi sendiri, memperbaiki toleransi otot untuk latihan, mungkin
meningkatkan masa otot; pada sistem toleransi otot, meningkatkan toleransi, mengurangi
kelemahan, meningkatkan toleransi terhadap stres, perasaan lebih baik, dan berkurangnya
penyakit.
5. Tahap-Tahap
Mobilisasi
Mobilisasi dini dilakukan
secara bertahap. Tahap- tahap mobilisasi dini pada ibu post operasi secsio caesarea:
a. 6 jam pertama
Ibu post secsio caesaria istirahat
tirah baring, mobilisasi dini yang bisa dilakukan adalah menggerakkan lengan,
tangan, menggerakkan ujung jari kaki dan memutar pergelangan kaki, mengangkat
tumit, menegangkan otot betis serta menekuk dan menggeser kaki.
b. 6-10 jam
Ibu diharuskan
untuk dapat miring kekiri dan kekanan mencegah trombosis dan trombo emboli. Makan dan minum di bantu, mengangkat tangan,
mengangkat kaki, menekuk lutut, mengeser badan.
c. Setelah 24 jam ibu
dianjurkan untuk dapat mulai belajar untuk duduk. Dapat mengangkat tangan setinggi mungkin, balik kekiri dan kekanan tanpa
bantuan, latihan penafasan serta makan dan minum tanpa dibantu.
d. Setelah ibu dapat
duduk, dianjurkan ibu belajar berjalan.
6. Pelaksanaan
Mobilisasi
pelaksanaan mobilisasi
dini pada ibu post secsio caesaria terdiri dari:
a. Hari ke 1 :
1)
Berbaring miring ke kanan dan
ke kiri yang dapat dimulai sejak 6-10 jam setelah penderita / ibu sadar.
2)
Latihan pernafasan dapat
dilakukan ibu sambil tidur terlentang sedini mungkin setelah sadar.
b. Hari ke 2 :
1)
Ibu dapat duduk 5 menit dan
minta untuk bernafas dalam-dalam lalu menghembuskannya disertai batuk- batuk
kecil yang gunanya untuk melonggarkan pernafasan dan sekaligus menumbuhkan
kepercayaan pada diri ibu/penderita bahwa ia mulai pulih.
2)
Kemudian posisi tidur
terlentang dirubah menjadi setengah duduk
3)
Selanjutnya secara
berturut-turut, hari demi hari penderita/ibu yang sudah melahirkan dianjurkan belajar duduk
selama sehari,
c. Hari ke 3 sampai 5:
1) Belajar
berjalan kemudian berjalan sendiri pada hari setelah operasi.
2) Mobilisasi secara
teratur dan bertahap serta diikuti dengan istirahat dapat membantu penyembuhan
ibu.
0 komentar:
Posting Komentar