1. Pengertian Anemia
Anemia atau
kurang darah merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu. Ibu hamil yang
anemia tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh ibu dan janin akan nutrisi dan
oksigen yang dibawa dalam darah, sehingga pertumbuhan bayi terganggu. Wanita
yang mengidap anemia saat melahirkan dapat mengalami syok karena kehilangan
banyak darah dan dapat menyebabkan kematian
Pada
sebagian pasien dengan anemia yang betul – betul berat bisa tampa gejala atau
tanda sedangkan orang lain dengan anemia ringan bisa sangat lemah. umumnya
gejala klinis anemia)
Tanda–Tanda
Kurang Darah (Anemia) pada Ibu Hamil,
Pusing ,Berkunang–kunang, Lemah, Badan Lesu, Cepat Lelah, Gampang Ngantuk,
Lidah, Bibir, Kuku pucat sekali. Wajah/Muka pucat.Bahaya Kurang Darah bagi Ibu
Hamil, Membahayakan jiwa ibu ketika melahirkan, Mengganggu pertumbuhan bayi
dalam kandungan. (
Biasanya ini
definisikan sebagai konsentrasi haemoglobin dalam darah rurang dari pada 13,5
g/dL pada laki – laki dewasa dan kurang dari 11,5 g/dL pada wanita dewasa.
Wealaupun ada yang memakai 14 g/dl dan 12 g/dl sebagai batas terendah normal
pada orang dewasa. Dari umur 3 bulan sampai akil balik , kurang dari pada 11 ,0
g/dl menunjukan anemia . Karena bayi baru lahir mempunyai kadar haemoglobin
tinggi ,15 g/dl dianggap sebagai batas terrendah ketika lahir. Penurunan
haemoglobin biasanya disertai olah penurunan jumlah sel darah merah dan packet
cell volume (PCV) tetapi ini dapat normal pada beberapa pasien dengan kadar
haemoglobin subnormal . Perubahan dalam volume plasma total yang beredar
sebagai mana haemoglobin total yang beredar menentukan apakah anemia terdapat
atau tidak . Penurunan volume plasma dapat menyelubungi anaemia, sebaliknya
peningkatan volume plasma dapat menyebabkan anaemia bahkan dengan sel darah
merah total dalam sirkulasi normal dan masa haemoglobin normal.
Tabel 1
Nilai – Nilai Normal Sel Darah Merah Orang Dewasa
Pria Rata-rata Wanita
Haemoglobin (Hb)* (g/dl) 13,5 - 17,5 11,5 – 15,5
HaemoglobinHaematokrit (PCV) (%) 40 -
52 36 - 48
Hitung sel
darah merah ( x 1012
/L) 4,5 - 6,5 3,9 - 5,6
Haemoglobin sel rata-rata (pg) 27
– 34
Volume sel rata-rata (fl) 80 – 95
Konsentrasi Haemoglobin sel rata rata (g/dl) 30 – 35
Sumber Kapita Selekta Haematologi oleh A V
Hoffbrand 1996.
Anemia yang
dikenal baik terjadi dengan difesiensi ( kekurangan ) zat Besi , vitamin B12
atau folat . Anemia juga terjadi dengan defisiensi asam
amino (protein) , tiroksin atau endrogen tetapi dapat merupakanadaptasi
terhadap komsumsi 02 jaringan yang lebih rendah , bukan sebagai efek langsung dari defisiensi pada
eritropoisis (proses terbentuknya sel darah merah di sumsum tulang belakang ) .
Anemia juga terjadi pada defisiensi vitan C (scurvy ) , vitamin E dan
reboflavin.
2. Gambaran Klinis Anemia
Pada
sebagian pasien dengan anemia yang betul – betul berat bisa tampa gejala atau
tanda sedangkan orang lain dengan anemia ringan bisa sangat lemah . umumnya
gejala klinis anemia adalah :
a. Anemia yang cepat memburuk menyebabkan
lebih banyak gejala dari pada anemia yang lambat muncul karena lebih sedikit
waktu untuk penyesuaian dalam sistim kardiovaskuler .
b. Anemia ringan sering tidak menimbulkan
gejala atau tanda tetapi ini biasanya ada bila haemoglobin kurang dari 9 – 10
g/dl . bahkan anemia berat konsentrasi haemoglobin serendah 6,0 g/dl dapat
menghasilkan gejala yang sangat sedikit . akan tetapi , bila timbulnya sangat
perlahan pada orang muda yang sehat.
c. Orang tua kurang tahan terhadap anemia
dibandingkan dengan orang muda disebabkan pengruh kurangnya oksigen pada organ bila
kompensasi kardiovaskuler normal ternganggu.
3. Tanda – Tanda Kurang Darah ( Anemia
) pada Ibu Hamil
a. Pusing ,Berkunang – kunang.
b. Lemah.
c. Badan Lesu.
d. Cepat Lelah.
e. Gampang Ngantuk.
f. Lidah, Bibir , Kuku pucat sekali.
g. Wajah / Muka pucat.
1. Bahaya Kurang Darah bagi Ibu Hamil .
a. Membahayakan jiwa ibu ketika melahirkan.
b. Mengganggu pertumbuhan bayi dalam
kandungan, dan dapat membahayakan jiwa ibu.
c. Ibu Tidak Kuat Bekerja.
2. Penyebab Kurang Darah.
a. Kurang makan sayuran hijau, buah berwarna
dan lauk pauk.
b. Perdarahan akibat sering melahirkan.
c. Jarak kelahiran anak terlalu dekat.
d. Ibu hamil bekerja terlalu berat.
e. Adanya cacing tambang dalam usus.
6. Perkiraan Hemoglobin pada Kehamilan.
Pemekirsaan
hemoglobin (Hb) secara rutin selama kehamilan merupakan kegiatan yang umumnya
dilakukan untuk mendeteksi anemia . Namum ada kecendrungan kegiatan itu tidak
dilaksanakan secara optimal selama masa kehamilan . perubahan fisiologis yang
terjadi dalam masa kehamilan mengakibatkan penurunan Hb secara progesif sampai
sekitar minggu ke 30 , yang secara fisiologis masih normal. Perubahan normal
ini dikenal sebagai hemodilusi
(Mahomed dan Hylten,1989 ) dan biasanya mencapai titik terendah pada kehamilan minggu
ke 30 . oleh karena itu pemeriksaan Hb dianjurkan untuk dilaksanakan pada awal
kehamilan dan diulang kembali pada minggu ke 30 untuk mendapat gambaran akurat
tentang status Hb.
Hemodifusi
fisiologis dianggap sebagai suatu tanda kehamilan normal , dalam kaitannya
dengan hasil kehamilan yang baik bagi janin ( yaitu berat lahir sesuai dengan
umur kehamilan ). Apabila tidak terjadi proses hemodilusi , yang ditandai oleh
kadar Hb yang tinggi , dapat diindikasikan adanya gangguan pada perubahan
fisiologis akibat ternganggunya sirkulasi darah plasenta yang dapat
mengakibatkan gangguan pertumbuhan janin.
Kader Hb 11
gr% dianggap sebagai batas normal terendah dalam masa kehamilan namun demikian
batasan – batasab lain sering digunakan dalam mendefinisikan anemia dalam
kehamilan. Banyak batasan – batasan tersebut tidak mempunyai bukti yang jelas
secara ilmiah untuk mendukung penggunaannya. Batasan tersebut belum jelas
kaitannya dengan umur kehamilan. Walaupun Hb pada masa kehamilan dibawah 10 g %
( 11 g% pada ibu dengan gizi baik ), dikatakan rendah , namun masih sedikit
bukti ilmiah yang konsisten dalam penanggulangannya sesuai dengan tingkat kader
Hb yang ada.
Untuk saat
ini anemia dalam kehamilan di indonesia ditetapkan dengan kadar Hb < 11 g% pada trisemister I dan III atau
Hb < 10.5 g % pada tri semister II,
sehingga prevalensi anemi pada kehamilan di indonesia relatif tinggi (63,5 %)
Pemeriksaan
kadar Hb terbaik adalah dengan menggunakan spektrofotometer sehingga
pemeriksaan secara Sahli dan Talguist hanya merupakan alternatif pemeriksaan
dilapangan. Namun pada kenyataan dilapangan
pemeriksaan kadar Hb menggunakan metode Sahli karena memang itu alat yang
tersedia di institusi kesehatan terdepan yakni Puskesmas
7. Penyebab
Hemoglobin (Hb) Rendah dalam Kehamilan.
Penyebab
utama rendahnya hemoglobin (Hb) dalam kehamilan adalah defisiensi
besi terutama bila hanya terjadi anemia ringan. Pada Hb di bawah 9 g %
dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan lebih teliti, karena masih adanya kem
ungkinan penyebab lain diluar kekurangan besi. Pada umumnya seorang ibu hamil
dengan Hb rendah harus diberikan seplementasi besi, meskipun ada sebab lain
seperti cacing dan malaria yang harus dipertmbangkan untuk menentukan langkah
tindak lanjut yang sesuai.
Telah
dikemukakan bahwa pemberian suplementasi besi rutin pada ibu hamil dengan gizi
baik hanya memberi efek yang terbatas pada peningkatan Hb. Hasil penelitian
mutakir menganjurkan pemberian besi secara rutin hanya dilakukan pada ibu hamil
yang telah terbukti menderita anemia (. Namun di negara – negara yang mengalami
kekurangan gizi , suplemen gizi masih dinajurkan , karena sering kali sulit
untuk memperkirakan secara tepat kadar Hb Ibu hamil.
Anjuran
program nasional indonesia adalah pemberian 60 mg/hari elemenlat besi dan 50
g asam folat untuk profilasis anemia. Program
Depertemen Kesehatan R I memberikan 90 tablet besi selama 3 bulan. Beberapa jenis makanan tertentu dapat mempengaruhi daya serap tubuh
terhadap zat besi. Khususnya tembakau, teh dan kopi diketahui mengurangi
penyerapan besi. Oleh karena itu ibu hamil yang mendapat suplementasi besi
dianjurkan untuk menggindari tembakau,
teh dan kopi terutama sekitar waktu makan . Makanan lain seperti protein dan
vitamin C dapat membantu penyerapan. Oleh karena itu harus disarankan untuk
mengkonsumsi pangan yang kaya akan protein dan vitamin C
0 komentar:
Posting Komentar