BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan sebagai salah satu unsur
kesejahteraan umum perlu diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945. Salah satu strategi pembangunan kesehatan
nasional untuk mewujudkan “Indonesia Sehat 2015” adalah menerapkan pembangunan
nasional berwawasan kesehatan, yang berarti setiap upaya program pembangunan
harus mempunyai konstribusi positif terhadap terbentuknya lingkungan yang sehat
dan perilaku yang sehat.
Bidan merupakan salah satu tenaga
kesehatan yang memiliki posisi penting dan strategis terutama dalam menurunkan
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Keterlibatan Bidan
dalam persalinan adalah kunci terjadinya angka tersebut oleh karena itu,
pengetahuan,
sikap dan pendidikan serta motivasi bidan
sangat diperlukan terkait dengan kinerja bidan dan juga berperan sebagai
pelaksana, pengelola, pendidik.
Bidan adalah seorang yang harus mampu
memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada ibu hamil, ibu nifas dan menolong
persalinan dengan tanggungjawabnya sendiri serta memberikan asuhan pada bayi
baru lahir. Bidan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan dimasyarakat dalam memberi
asuhan termasuk tindakan pencegahan, deteksi kondisi abnormal ibu dan anak,
usaha mendapat bantuan medik. Dengan memperhatikan
sosial budaya masyarakat Indonesia maka Ikatan Bidan Indonesia (IBI) menetapkan
bahwa bidan Indonesia adalah seorang wanita yang lulus dari pendidikan bidan
yang diakui pemerintah dan organisasi profesi di wilayah negara Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk
registrasi, sertifikasi dan secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan
praktek kebidanan.
aktifitas
bidan meliputi peran dan fungsi asuhan/pelayanan bidan, praktik bidan,
pengelola institusi bidan, pendidikan klien individu, keluarga dan masyarakat
serta kegiatan penelitian dibidang kebidanan. Kinerja bidan merupakan suatu sikap kesetiaan dan kepercayaan yang
ditunjukkan oleh bidan dengan memberikan perhatian lebih terhadap organisasinya
dalam melakukan aktifitas bidan yang bertujuan untuk memberikan pelayanan
terbaik terhadap klien sehingga dapat memberikan kepuasan. Hal ini dapat
dilihat berdasarkan tercapainya harapan institusi dan profesi, adanya
peningkatan hasil kerja serta motivasi dan kerjasama yang tinggi.
Salah satu tujuan pembangunan Millenium (Millennium Development Goal) adalah
peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak. Tujuan pembangunan Millenium yang
beberapa waktu yang lalu dicanangkan oleh pemerintah merupakan langkah maju
untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak di Indonesia. Millennium Development Goal yang gaungnya hampir sama dengan
Indonesia Sehat 2010 yang tujuannya adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia
yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan sehat dan dengan berperilaku sehat,
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara
adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal di seluruh wilayah
Republik Indonesia.
Studi oleh
Tim Pusat Penelitian Pembangunan Pelayanan Teknolgi kesehatan tentang kinerja
bidan tahun 2005 menunjukkan bahwa 39,8% tenaga bidan masih melakukan
tugas-tugas non kebidanan, 47% tenaga bidan tidak memiliki uraian tugas secara
tertulis, dan belum dikembangkan monitoring dan evaluasi kinerja tenaga bidan
secara khusus.
Penilaian
kinerja bidan dapat dilihat berdasarkan kinerja kerja bidan terhadap setiap
aktifitas bidan dalam melaksanakan peran dan fungsinya. Dapat melaksanakan
tugas sesuai dengan harapan organisasi tanpa perintah dan pengawasan dari
atasan, mempunyai semangat kerja yang tinggi, mempunyai hubungan kerjasama yang
baik dengan atasan dan sesama bidan lainnya dan dapat mengatasi masalah yang
berkaitan dengan tugas-tugas rutin yang dilaksanakan setiap hari dengan komunikasi secara efektif dapat menjadi
pengobatan tersendiri sebagai dasar untuk membantu klien.
Puskesmas merupakan salah satu sarana yang paling
efektif memberikan pelayanan. Bidan dituntut untuk dapat memberikan pelayanan
yang berkualitas dan berkomunikasi
secara efektif sehingga komunikasi yang disampaikan menjadi terapeutik bagi
klien yang membutuhkan bantuan dan pelayanan sehingga mampu memberikan kepuasan kerja konsumen.
Maka, untuk dapat memberikan pelayanan yang berkualitas tersebut diperlukan
profesionalisme bidan dan relatif memiliki perbedaan. Hal ini dikarenakan oleh
adanya perbedaan-perbedaan yang dimilikinya. Baik yang menyangkut pengalaman
kerja maupun pendidikan dan pengetahuan ().
0 komentar:
Posting Komentar